Jumat, 21 Juni 2013



FANATISME YANG KEBABLASAN

Pada zaman sekarang manusia yang ada di dunia ini memiliki rasa kesetiaan yang begitu tinggi bahkan sampai diluar pemikiran akal sehat kita. Rasa kesetiaan yang begitu tinggi ini yang sering kita sebut fanatik atau fanatisme. Boleh saja kita mempunyai sifat fanatik yang begitu tinggi tapi tidak harus sampai berlebihan atau kebablasan. Salah satu Negara yang mempunyai rasa fanatisme yang berlebihan yaitu negara Indonesia. Jika saya perhatikan di Indonesia ini masyarakatnya memiliki sifat fanatik yang sangat berlebihan bahkan sampai ada yang mengorbankan hidupnya demi membela apa yang mereka anggap itu benar. Contohnya : fanatik terhadap sebuah grup musik atau fanatik terhadap sebuah klub sepak bola kesayangannya baik dari dalam negeri ataupun dari luar negeri. Mereka semuanya sangat mencintai dan membela apa yang sudah menjadi idola mereka, sehingga nyawa pun jadi taruhannya tidak jadi masalah.

Contoh lain seperti fanatik terhadap sebuah komunitas tertentu, sering kali kita melihat aksi anarkis dari beberapa komunitas diantaranya komunitas geng motor. Mungkin pada awalnya mereka yang terlibat dalam komunitas tersebut hanya ikut-ikutan teman bermainnya saja, mereka tidak berpikir sebab akibat nya jika terlibat dalam komunitas tersebut. Karena didalam suatu komunitas pasti ada peraturan-peraturan tersendiri yang harus dipatuhi oleh anggota dari komunitas tersebut yang bukan tidak mungkin peraturan tersebut melakukan tindakan kriminal, seperti melakukan pencurian, pembunuhan, dan pemerkosaan. Jika mereka bisa memikirkan sebab akibat nya tersebut mereka tidak akan melakukan hal yang berbau kriminal dan tidak berurusan dengan pihak kepolisian. 

Yang menjadi pertanyan didalam diri saya, apakah mereka semua itu memiliki rasa fanatik yang sama pula untuk negara ataupun agama mereka sendiri. Kalau saya perhatikan rasa fanatik atau rasa cinta terhadap negara atau agama tidak sebegitu besar jika dibandingkan rasa cinta terhadap hal yang berbau kriminal. Karena kurangnya rasa keingin tahuan terhadap negara dan agamanya sendiri, bahkan banyak juga mereka yang acuh tak acuh jika berbicara tentang negara dan agamanya sendiri. Rasa keingin tahuan tersebut yang membuat mereka menjadi fanatik terhadap sebuah komunitas tertentu.


Skill dan Attitude

Masih berhubungan dengan pembahasan sebelumnya tentang kesuksesan. Pengertian Skill adalah kemampuan yang biasanya berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan Attitude adalah sikap atau perilaku seseorang untuk membawa diri dan bertindak berdasarkan jalan pikirannya yang melibatkan perasaan dan keyakinannya. Banyak orang yang berpikiran bahwa keberhasilan atau kesuksesan ditentukan oleh skill dari pada attitude. Namun pada kenyataannya keberhasilan seseorang itu lebih banyak ditentukan oleh attitude. Walaupun seseorang mempunyai skill tetapi mempunyai attitude yang kurang baik, tidak akan menjamin orang tersebut akan meraih kesuksesan. Karena sangat mustahil seseorang akan sukses jika tidak ada orang lain yang bisa bekerja sama dengan seseorang tersebut.

Mengubah attitude atau memperbaiki attitude yang buruk adalah pekerjaan yang tidak mudah. Karena untuk mengubahnya diperlukan usaha yang sangat besar dan kadang memerlukan pengorbanan serta waktu yang lama. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan skill bisa diperoleh dengan cara belajar terus menerus.




“Pintar tidak akan menjamin sukses dalam berkarir”

     Pada dasarnya setiap orang berpikir menjadi orang pintar pasti dapat dengan mudah meraih kesuksesan didalam berkarir. Padahal belum tentu orang pintar tersebut akan meraih kesuksesan dalam berkarir. Karena pintar saat disekolah atau kuliah bisa dilakukan sendiri, namun ketika dalam bekerja semua menjadi berbeda. Karena saat bekerja menuntut keterampilan secara teknis dan harus bisa bersosialisasi dengan orang lain.
Kalau kata orang tua saya, siapa bilang kesuksesan dalam berkarier hanya bisa diraih orang pintar? Nyatanya, kepintaran seseorang bukanlah jaminan untuk bisa sukses dalam berkarier. Orang tua saya mengibaratkan sukses itu seperti menaiki gunung, harus mengalami perjalanan yang tidak selalu mulus, karena kita tidak tahu apa yang di depan dan tidak jarang tersesat.

     Orang tua saya juga berpesan, jika kita memiliki keinginan tuk memulai, kita juga harus mempunyai keberanian dan keinginan untuk menyelesaikannya, bukan hanya mengakhiri. Kebahagiaan kita tidak ditentukan oleh orang lain, tapi oleh diri kita sendiri. Apa yang kita lakukan hari ini,  akan menententukan kebahagia dimasa depan kita.


 


Bek yang Tangguh

Dari judulnya saja sudah jelas, ada hubungannya dengan olah raga sepak bola. Akan tetapi buka sepak bolanya yang ingin saya bahas. Yang akan saya bahas tentang mantan pemain sepak bola timnas Italia dan Ac Milan yaitu Paulo Maldini. Maldini  adalah seorang pemain bola dengan karakter bertahan yang sangat tangguh, tidak banyak pemain lawan yang bisa dengan mudah melewati dirinya. Saya sangat mengidolakan maldini, karena maldini ini selain tangguh dalam menghadang serangan pemain lawan, dia juga mempunyai rasa kesetiaan yang sangat tinggi. Terbukti didalam karier sepak bolanya dia hanya membela satu klub sepak bola selama masih aktif bermain sepak bola (kurang lebihnya 24 tahun).
Beberapa gelar juara sudah maldini berikan untuk team yang dia belanya yaitu Ac Milan, akan tetapi tidak untuk timnas. Di timnas maldini belum pernah merasakan gelar juara internasional seperti Piala Eropa dan Piala Dunia. Itulah yang menurut saya sosok maldini ini belum lengkap dalam memberikan kontribusi untuk timnas. Akan tetapi permainan bertahannya yang tangguh dan rasa kesetiaannya terhadap satu klub yang hanya dibela selama karier sepak bola nya yang layak dikatakan sebagai legenda sepak bola Ac Milan dan timnas Italia.


Yang Membedakan CINTA DAN NAFSU

     Maksud tulisan saya ini tidak berhubungan dengan hal-hal yang berbau pornografi. Maksudnya itu saya hanya ingin membedakan mana yang benar-benar cinta terhadap pasangannya dan mana juga yang mencintai  hanya dengan nafsu semata. Kalau menurut saya ada 3 yang membedakan cinta dan nafsu, diantaranya :
1. Cinta itu dapat membuat kita tersenyum, sedangkan nafsu bisa membuat kita kecewa. Kalau diibaratkan seperti sawah maka cinta adalah padi dan nafsu adalah rumput liar. Nah, ketika seseorang menanam padi (cinta) di sawah maka secara otomatis akan tumbuh juga rumput liar (nafsu). Kalau orang itu sudah mengetahui dan memahami apa itu padi (apa itu cinta), maka dia akan segera memangkas rumput liar itu (nafsu) yang tumbuh di sawahnya. Ketika tiba masa panen, orang ini akan menuai hasil sawahnya  yang ditanami padi (cinta) itu tadi berupa buah padi (kebahagiaan).  Lain cerita dengan orang-orang yang terkecoh yang menyangka rumput liar (nafsu) sebagai padi (cinta). Mereka akan memelihara rumput liar (nafsu) dan tanaman padinya (cinta) akan mati. Pada saat panen, tentu yang mereka dapat hanyalah sekarung rumput liar (nafsu) yang tidak enak dimakan (kekecewaan).
2. Cinta itu membahagiakan, nafsu lah yang membahayakan. Seorang pecinta yang sudah menemukan dan memahami makna cinta sejati dalam dirinya akan berada pada kondisi yang membahagiakan. Sebaliknya, orang-orang yang terkecoh dengan nafsu dan menganggap nafsu adalah cinta akan berada dalam kondisi yang membahayakan.
3. Cinta selalu ingin menyayangi, sedangkan nafsu selalu ingin menggerayangi. Landasan seseorang dalam menjalin hubungan akan sangat menentukan pada bagaimana cara orang tersebut memperlakukan pasangannya. Orang yang menjalin hubungan dengan landasan cinta akan senantiasa memperlakukan pasangannya dengan cara-cara yang baik, menjaga, menyayangi, memperhatikan dan selalu memberikan yang terbaik. Sedangkan jika orang yang menjalin hubungan karena nafsu cenderung memperlakukan pasangan ke arah fisik, seperti ingin mencium, ingin memeluk, ingin menggerayangi, dan lain sebagainya. Bahkan yang lebih parahnya lagi sampai bertindak asusila.