Minggu, 06 Januari 2013

KECELAKAAN LALU LINTAS
Kecelakaan lalu lintas menjadi hal yang menakutkan bagi para pengguna jalan. Jika tidak berhati-hati ada bahaya yang siap mengancam nyawa kapan saja dan dimana saja. Akhir-akhir ini banyak sekali pemberitaan yang menayangkan tentang kecelakaan lalu lintas. Dari mulai anak menteri sampai menteri juga ikut mengalami kecelakaan. sebenarnya mengapa bisa terjadi kecelakaan. berdasarkan tingkat keparahan korban kecelakaan lalu lintas, kita dapat membedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1) korban meninggal dunia
2) korban luka-luka berat
3) korban luka-luka ringan

Kecelakaan lalu lintas sepenuhnya bukan karena faktor manusia , kecelakaan bisa juga karna kondisi jalan yang rusak atau kendaraannya itu sendiri yang bermasalah.  Ada beberapa Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, yaitu:
·        Faktor manusia
faktor manusia adalah yang paling dominan dari timbulnya suatu kecelakaan. karena banyak orang yang tidak mentaati rambu-rambu lalu lintas sehingga mengalami kecelakaa. selain itu ada juga supir yang mengemudi secara ugal-ugalan, mengemudi dalam keadaan mabuk, mengemudi sambil memegang ponsel dan mengantuk.
·         Faktor kendaraan
kecelakaan karna faktor kendaraan yaitu pada saat ban meletus, rem blong, dll. Untuk mengurangi kecelakaan akibat faktor kendaraan diperlukan perawatan dan  perbaikan kendaraan serta melakukan pengujian kendaraan bermotor secara regular.
·         Faktor jalan
kecelakaan karena faktor jalan yaitu jalanan ada yang berlubang / rusak.
·         Faktor cuaca
faktor cuaca juga bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Seperti jarak pengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang menjadi berkurang atau pada saat hujan jarak pandak menjadi terganggu akibat kaca mobil berkabut.

Efek dari kecelakaan bisa mengakibatkan luka-luka bahkan dapat menghilangkan korban jiwa.Berbagai upaya penanggulangan kecelakaan lalu lintas seharusnya sudah mulai menjadikan agenda yang tidak dikesampingkan. Karena hal ini akan menjadi ancaman bagi keselamatan pengguna kendaraan di jalanan.

  •  

PERMAINAN TRADISIONAL YANG TERLUPAKAN

Pada zaman sekarang anak-anak lebih sering bermain dengan “gadget” dibandingkan bermain dengan teman sebaya. Oleh karena itu anak-anak zaman sekarang menjadi lebih cepat dewasa sehingga banyak permainan tradisional yang mereka tidak tahu atau belum pernah mereka mainkan.
Salah satu permainan  tradisional yang sekarang jarang dimainkan oleh anak-anak adalah SUSUMPATAN atau Petak Umpet. Permainan ini dilakukan anak-anak berusia 5 sampai 12 tahun, diikuti oleh 4 sampai 10 orang. Salah satu diantara mereka ada yang menjadi kucing (yaitu menutup mata di tembok atau dipohon) dan yang lainnya bersembunyi,, yang menjadi kucing harus mencari teman-temannya yang sedang bersembunyi. Permainan ini dapat melatih panca indera, melatih keterampilan, dan kecepatan bergerak. Selain itu dapat juga melatih rasa setia kawan dan saling tolong menolong.
Selain permainan susumpatan / petak umpet masih banyak lagi permainan tradisional lainnya, yaitu : congklak, getok lele, oray-orayan, dan lain-lain. Seharusnya anak-anak zaman sekarang harus memainkan permainan tradisional selain agar tidak cepat dewasa sebelum waktunya, anak-anak dapat mempunyai rasa setia kawan terhadap sesame anak seumurannya.

Kamis, 03 Januari 2013

TRADISI YANG HAMPIR PUNAH

Tradisi adalah adat kebiasaan yang dilakukan secara turun menurun (dari nenek moyang kita) yang masih dilakukan di masyarakat. Pada kenyataannya sekarang sudah jarang ditemukan orang yang sedang melakukan sebuah ritual tradisi. Mungkin karena perkembangan zaman yang semakin canggih sehingga mengubah pola pikir masyarakat zaman sekarang. Akan tetapi kita tidak boleh meninggalkan tradisi yang sudah dibangun oleh nenek moyang kita.
Salah satu tradisi yang hampir punah adalah tradisi “Palang Pintu” di masyarakat betawi. Adat Palang Pintu adalah sebuah ritual yang sakral dan harus dilalui dalam sebuah prosesi pernikahan. Ini adalah proses disaat mempelai pria hendak masuk ke dalam pelataran rumah mempelai perempuan. Namun tidak semudah itu untuk dapat masuk ke pelataran rumah mempelai perempuan tersebut, karena rombongan pengantin pria akan dihadang para jawara. Awalnya para penjaga pintu mempelai perempuan akan menyambut para tamu dengan sopan. Mereka saling berbalas pantun, kemudian salah satu jawara pengantin perempuan menantang berkelahi jawara dari pengantin pria. Inilah yang disebut sebagai tradisi palang pintu.
Rombungan kedua jawara ini kemudian akan saling bertarung. Awalnya sama-sama memeragakan kebolehan jurus demi jurus dan kemudian ditutup dengan pertandingan satu lawan satu. Para jawara akan saling mengeluarkan jurus andalan mereka, sehingga pertandingan silat tersebut menjadi tontonan yang sangat menarik. Uniknya setiap pertarungan silat, pihak mempelai wanita pasti dapat dikalahkan oleh jawara dari calon pengantin pria. Dalam tradisi masyarakat betawi disebut buka palang pintu. Tujuan dari adat Palang Pintu ini yaitu bahwa seorang pria yang ingin mendapatkan seorang perempuan betawi harus rela berkorban. Selain itu pencak silat yang dilakukan mempelai pria dilambangkan sebagai sosok yang mampu melindungi kehormatan istrinya kelak dengan berbekal kesaktian atau kemampuan bela diri yang dimilikinya.
Usai memenangi pertarungan silat, pihak pengantin perempuan pun biasanya meminta pihak pria untuk menunjukan kebolehannya dalam membaca Al-Qur'an. Hal ini melambangkan bahwa seorang laki-laki harus mampu menjadi imam didalam rumah tangganya. Sebab kepandaian mengaji dapat menjadi tolak ukur paling sederhana dalam hal pengetahuan dan aqidah. Tentu saja pihak mempelai pria harus bisa membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.
Sekarang ini didaerah perkotaan sudah jarang sekali kita temui dari ritual Palang Pintu ini, karena tradisi ini dianggap sudah tidak relevan dalam dunia modern padahal banyak sekali pesan moral yang ada didalamya.