Minggu, 05 Mei 2013


RESENSI BUKU “MERAIH SUKSES ITU {TIDAK} GAMPANG”

Judul Buku      : MERAIH SUKSES ITU {TIDAK} GAMPANG
Penulis             : ARMALA

Penerbit           : PT. Gramedia Pustakan Utama
Cetakan           : Maret 2011
Halaman          : 216
Cover              : Soft Cover
ISBN               : 9789792268546
Kategori          : Pengembangan Diri dan Inspirasional

          Menuangkan gagasan dalam sebuah buku dengan berbicara dalam seminar merupakan 2 hal yang sangat berbeda. Meskipun keduanya memiliki materi yang sama, namun menyajikannya saja yang berbeda. Buku ini bukan tentang menceritakan diri penulis, melainkan menjelaskan tentang bagaimana cara anda meraih kesuksesan yang anda dambakan.

Ada 3 indikator yang bisa dipakai untuk mengukur kesuksesan seseorang, inilah yang biasa dijadikan ukuran oleh orang untuk mengatakan apakah kita adalah orang sukses atau tidak sukses. Pertama, sukses dapat diukur dengan materi atau kekayaan. Namun yang menjadi pertanyaan adalah berapa banyak uang yang bisa dikatakan sukses??. Kedua, sukses dapat diukur dengan ketenaran . Disini ukurannya adalah berapa banyak orang yang mengenal anda?. Ketiga, kesuksesan dapat diukur dengan kekuasaan. kalau anda memiliki kekuasaan maka anda akan dianggap orang sukses.

Salah satu cara tercepat dan paling mudah belajar menuju sukses adalah belajar pada orang yang lebih dulu sukses. Didalam buku ini, penulis memiliki pola untuk menuju kesuksesan tersebut. Mereka MEMILIKI CITA-CITA, BERJUANG, MENANG, dan BERSYUKUR. Pola yang digunakan untuk kita dalam meraih meraih kesuksesan yaitu :
1. Merumuskan impian atau merancang masa depan.
2. Menemukan dan memaksimalkan potensi diri dengan berbagai strategi yang tepat.
3. Mencapai impian atau cita-cita
4. Menikmati apa yang diraih

Buku ini akan memandu kita untuk menuju kesuksesan. Secara rinci dibentangkan jalur-jalur yang telah ditempuh oleh banyak orang yang telah sukses. Kita hanya tinggal mengikuti jejak orang-orang yang sudah sukses, karena perjalanan mereka ke tangga kesuksesan itu meninggalkan jejak.  Buku ini juga membuka pandangan pembaca mengenai arti kesuksesan yang sesungguhnya, termasuk juga dijelaskan “How To” nya. Sehingga buku ini dapat dijadikan sebagai referensi wajib (bekal) bagi semua kalangan yang mendambakan kesuksesan. Seperti yang ditulis oleh Robert A Jacobson, president Assosiation of Productivity Specialist (APS) New York, USA dalam kata pengantar buku ini “READ this very important book. This of course presumes, you personally want to be successful or you you want to lead a company that you want to be successful. If not, put this book back on the bookstore shelf and buy another of those detective novels or comic books that teach you nothing and encourages you to be less than you possibly can be” (by TARA).
   

“ Catatan Untuk Seorang Pemimpi “

Mimpi memang salah satu sumber inspirasi buat kita. Ada juga yang bilang hidup itu berawal dari mimpi, karena didalam sebuah mimpi itu sendiri terdapat suatu keinginan atau impian. Tapi terkadang mimpi itu justru bisa menjadi boomerang buat kita sendiri, karena disaat kita tidak serius atau bermalas-malasan dalam mengejar mimpi atau keinginan itu sendiri akan menjadi sumber buat kita sendiri.

Tapi jangan takut untuk bermimpi, buktikanlah bahwa kita bisa meraih mimpi kita itu dan bukan cuma menjadi seorang pemimpi belaka. Semua itu tergantung diri kita sendiri, bukan tergantung orang lain, karena musuh terbesar dalam hidup kita adalah diri kita sendiri. Dan didunia ini segala sesuatu hal masih bisa terjadi, walaupun kecil kemungkinan nya. Yang ga akan pernah mungkin terjadi adalah kita gigit kepala kita sendiri....!!!



ANARKI DI RI

Seiring berkembangnya Negara kita tercinta, semakin banyak pula permasalahan yang terjadi di sekeliling kita ini. Mulai dari dunia politik hingga dunia olahraga, kita selalu di tontonkan oleh setiap masalah yang terjadi di layar televisi kita. Contohnya didunia olahraga tentang konflik berkepanjangan ditubuh organisasi sepak bola Indonesia atau yang lebih dikenal dengan PSSI. Inti permasalahan ini yang terlihat hanyalah perebutan kekuasaan antara ketua umumnya dengan anak buahnya (anggota EXCO PSSI). 

Seharusnya persepakbolaan di Indonesia sudah berada di level asia, yang terjadi sekarang dilevel asia tenggara saja masih belum bisa menjadi juara kalah jauh dengan Negara tetangga kita seperti : Malaysia atau  singapura. Bagaimana mau bisa juara kalau petinggi PSSI nya saja masih mementingkan diri sendiri atau mementingkan kelompoknya masing-masing. Belum lagi masalah supporter yang masih mengandalkan emosi sesaat. Seharusnya para supporter harus menyemangati klub kebanggaannya bukan menjadi musuh dalam selimut didalam klub nya tersebut. Coba kita lihat sepak bola diluar negeri, banyak supporter yang menonton bola mengajak semua anggota keluarganya untuk menyaksikan klub kesayangannya bertanding. Mana ada di Indonesia supporter yang menonton secara langsung didalam stadion dengan seluruh anggota keluarganya, karena keamanan mereka itu terancam oleh ulah supporter yang mengaku pendukung setia, sedangkan di luar negeri jarang terjadi kerusuhan. Yang lebih parah lagi cuma di Indonesia dimana wasit yang memimpin pertandingan dikejar-kejar oleh pemain bola yang merasa tidak puas dengan kinerja wasit, bahkan ada wasit yang sampai berdarah-darah karena dipukuli oleh pemain yang merasa tidak puas tersebut.

Begitulah gambaran carut marut Negara kita ini, tapi yang jelas kalau kita mau bersatu pasti kita bisa menjadi juara.. J